Friday, February 11, 2011

Keseharianku, selalu memikirkan Ayah dan Ibu

                                                                      
Ayah….  ku tau sekarang kau menderita oleh sikap dan sifatku. ketika ku selalu membuatmu gelisah tanpa arah. Maafkan aku ayah, yang sering membuatmu marah yang sering membuatmu jengkel dan resah. Kuingat kenangan indah sore itu yang menjadikan aku seorang yang pandai sampai saat ini. Kau ajarkan ilmu kehidupan yang berguna pada jiwa ini. Kau berikan pengetahuan yang telah kau alami sebelum hidupku ada. Pengorbananmu bagaikan alunan udara segar yang kuhirup di pegunungan hijau nan indah. Bagaikan air jernih tanpa bakteri dan kuman yang setiap kali ku minum.
Semua suka dan kasihmu selalu menemaniku setiap harinya.
Entah mengapa rasa begitu berubah saat semuanya tak terkendalikan. Saat dunia ini mulai Allah putarkan. Saat kejadian demi kejadian bergulir menghiasi ruang, ruang jiwa yang pasrah. Memang benar apa yang telah ditentukan oleh Nya. Kita hanya memperbesar rasa ikhlas kepadaNya. Itu adalah hal yang terbaik duhai ayah. Ini hanyalah luapan hati yang tak mampu terungkapkan. Luapan hati yang merindukan belai kasih mu ayah. Akulah anakmu yang dulu kau belikan mainan setiap pekannya. Dan terkadang ku memarahimu tanpa sebab pasti, ku sering melukai hati dan perasaanmu kujadikan kau seolah pembantu rumah tanpa upah. Namun kau tetap besar hati mengurusku dan membesarkanku. Sampai saat ini kau belum merasakan apa yang dulu kurasakan saat kecil. Ku ingin kau memberi maaf kepadaku tuk yang kesekian kalinya. Setelah kesalahan selalu ku perbuat. Begitu besar dan beratnya perjuanganmu untuk menghidupiku sampai sekarang, sangat besar energy yang kau keluarkan untuk menyekolahkanku. pantas saja Allah dan Rosulnya mengutamakan kedua orang tua setelah itu.


Ya Rrob, dalam kenikmatan yang kau beri aku memohon agar kau menyayangi kedua orang tuaku seperti mereka menyayangi ku saat aku di timang dalam pangkuan ibu dan gendongan ayahku. Keras kehidupan tak membuat niatnya surut untuk membesarkanku. Tak pernah henti memberikan tenaganya hanya untuk aku.
Ibu,,, kau lah wanita terindah dan terbaik di dunia ini. Ku ingat saat dimana kau memberikan kasih sayang sepenuhnya terhadapku.  Tapi aku,,, hanya tahu membuat luka di hatimu.
Malam yang gelap, kau lah penerangku. Terik siang yang panas, kau lah tempat teduh bagi ku. Goncangan samudra dapat kau tahan untuk ku. Untuk anakmu yang selalu merepotkan saat kecil dulu.
Sesampainya dewasa, baru kurasakan indahnya saat itu. tapi saat ini, hati ku menangis, sedih tiada henti memikirkan kalian. Ku ingin memelukmu ibu, ingin kurasakan saat dulu kau menimangku. Aroma tubuhmu bagai putrid dalam kerajaan. Kasih sayangmu bagai mentari yang tiada henti bersinar setiap pagi. Ibu,,,,, aku rindu padamu. Dalam lubuk hati yang dalam ku keluarkan air mata hingga tak tersisa.

Ya Allah, maafkan kesalahanku padaMu dan kepada orang tua ku. Merekalah orang yang ikhlas menurutku.
Ya Allah selamatkanlah ibu dan ayahku dari segala bencana.
Ya Allah tabahkanlah hati keduanya.
Ya Allah engkau kini tahu apa yang sedang ku rasakan. Rasa rindu ini semoga menjadi doa agar mereka selamat dimana pun berada.

Amin Ya Allah Ya Rrobbal Alamin

Friday, February 4, 2011

MAAFKAN AKU,SAYANG

                                           bercinta dan berkasihlah hanya kerana ALLAH


Lidahku kerap berdusta
Menyatakan sesuatu yang mampu buat kau derita
Hakikatnya
Hati kecilku tidak pernah terniat melakukannya

Lidahku kerap berdusta
Menafikan keinginan jiwa
Lalu hatiku bergelora
Gelojak buat aku makin terseksa
Tingkahku sering sumbang

Langkahku acap kecundang
Bila wajahmu kupandang
Permasalahanku pasti hilang
Namun kerap kunafikan hak hatiku

Sehingga suatu hari kau hilang meski dekat
Kerana lidahku yang kerap berdusta
Lantaran hati yang derita

Aku rindu padamu
Aku rindu senyumanmu
Aku rindu kamu

Mampukah aku ranapkan amarah
Mampukah aku ubati hati yang berdarah

Hatiku masih sayangkanmu
Maafkan aku sayang
Kerana tidak mampu aku padam ukiran namamu di hatiku...